Jumat, 25 Maret 2016

REKRUTMEN DAN SELEKSI GURU DAN STAFF

Kualitas program pendidikan bergantung tidak saja pada konsep-konsep program yang cerdas tapi juga pada personil pengajar yang mempunyai kesanggupan dan keinginan untuk berprestasi. Tanpa personil yang cakap dan efektif, program pendidikan yang dibangun di atas konsep-konsep yang cerdas serta dirancang dengan teliti pun dapat tidak berhasil. Pentingnya kesanggupan dan gairah personil dalam pelaksanaan program telah mendorong banyak kepala sekolah untuk menuntut tanggung jawab lebih besar dalam rekrutmen dan seleksi personil.
Pentingnya keterlibatan para kepala sekolah yang lebih besar dalam administrasi personil semakin diakui. Pertama, perumusan kembali peranan kepala sekolah dalam pembaruan pendidikan telah membawa kepada kesimpulan perlunya perluasan peranan kepala sekolah sebagai meliputi tanggung jawab dalam mengembangkan program dan kepemimpinan pengajaran, dalam memelihara, memajukan, dan memperlancar pemerataan kesempatan pendidikan; dan dalam mengerahkan kekuatan mengerahkan kekuatan organisasi untuk perbaikan kondisi mengajar belajar. Sebagai pemimpin unit pelaksana yang penting, kepala sekolah dipandang sebagai partner para pejabat senior di departemen pendidikan dalam mengembangkan kemampuan personil pengajaran untuk melayani berbagai tuntutan baru terhadap pendidikan.
Kedua, kepemimpinan dan manajemen sekolah menjadi bertambah kompleks berkenaan dengan jumlah maupun keragaman personil sekolah, khususnya di sekolah-sekolah menengah yang besar. Perubahan-perubahan sosial, perbedaan yang meningkat dalam fungsi-fungsi, adminsitratif dan edukatif, dan pertumbuhan dalam ukuran sekolah, semuanya menambah dimensi baru kepada tugas kewajiban administrasi sekolah.
Mengingat faktor-faktor tersebut di atas, tanggung jawab administratif menuntut dari para kepala sekolah memiliki kemampuan dan keterampilan dalam administrasi personil yang memadai. Karenanya telah menjadi tuntutan bahwa kepala sekolah ikut memikul tanggung jawab akan keberhasilan maupun kegagalan personil sekolah. Kesanggupan administrtaif yang lebih tinggi dalam: (1) memperoleh dan memilih personil yang cakap, (2) membantu personil menyesuaikan dengan segera kepada tugas baru, (3) menggunakan personil dengan lebih efektif, dan (4) menciptakan kesempatan untuk perkembangan personil secara kontinu adalah esensial.
Rekrutmen Guru dan Staf Sekolah
1. Pengertian Rekrutmen

Rekrutmen secara umum didefinisikan sebagai pencarian dan pengadaan calon pegawai yang berkualitas dan potensial sehingga organisasi dapat menyeleksi orang-orang yang paling sesuai bagi kebutuhan kerja yang ada. Secara spesifik rekrutmen adalah serangkaian aktivitas dan proses yang digunakan secara legal untuk memperoleh sejumlah orang-orang yang berkualitas pada ruang dan waktu yang sesuai sehingga orang-orang dan organisasi dapat memilih satu sama lain minat jangka pendek dan jangka panjang.
Makna dari istilah tersebut ditujukan oleh rasio/nisbah antara jumlah pelamar dan jumlah formasi yang tersedia. Jelaslah kiranya apabila hanya ada satu nisbah satu lawan satu, seorang pencari kerja untuk satu formasi pekerjaan, mungkin kita tidak berada dalam satu kondisi yang menguntungkan untuk menyelenggarakan penyaringan pegawai. Sebaliknya, apabila ada ratusan pencari kerja untuk suatu pekerjaan, mungkin dapat memperoleh seorang pegawai yang lebih cakap.
Perekrutan pegawai sering dianggap sebagai kondisi yang melegakan, sedangkan penyaringan pegawai dianggap suatu yang menyulitkan. Perekrutan pegawai dipandang suatu hal yang melegakan, karena perekrutan pegawai memberikan kesempataan kepada siapa saja yang melamar pekerjaan secara kompetitif. Penyaringan pegawai dipandang menyulitkan karena menyeleksi pencari kerja dan hanya yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan organisasi. Kegiatan penyaringan pegawai dapat dibuat selektif dengan jalan membatasi permohonan kepada kelompok khusus. Dalam kondisi tertentu mungkin terdapat kesempatan yang lebih menguntungkan untuk memperoleh pegawai yang memenuhi harapan organisasi. Namun demikian, perekrutan pegawai kebanyakan merupakan suatu fungsi yang positif untuk mencari, menentukan, dan menarik para pencari kerja untuk mengisi formasi pekerjaan.

Pada umumnya seorang pencari kerja, dalam organisasi tertentu karena didasarkan salah satu alasan dari tiga alternatif berikut:

Pencari kerja memilih pekerjaan secara bebas karena mereka mengira bahwa pekerjaan tersebut akan sangat cocok dengan dirinya:
Pencari kerja berbuat demikian karena mereka tidak memiliki konsep dan pemahaman yang jelas mengenai kualifikasi dirinya dan mengira bahwa organisasi tersebut sama menariknya seperti organsiasi lain yang mana pun;
Pencari kerja tidak memiliki alternatif yang jelas karena keterbatasan kemampuan yang ada pada dirinya.
Penetapan alternatif tersebut seringkali dilakaukan calon pegawai yang terdidik secara baik, sehingga dapat memilih satu dari sejumlah pekerjaan khusus dalam organisasi besar yang sedang mengadakan kompetisi untuk mendapatkan jasa mereka. Kegagalan dalam meraih pilihan terjadi dalam setiap tingkatan sosial dan merupakan dampak sikap pasif terhadap lingkungan.
Pilihan ekonomis terpaksa diambil terutama oleh pegawai yang berpendidikan rendah yang memiliki peluang makin kecil ke dalam suatu tata perekomian yang secara teknologi makin maju dan modern.
Apabila seorang pencari kerja disuruh menentukan satu alternatif secara bebas, biasanya mereka akan mencari keberuntungan psikologis yang agak tersembunyi. Mereka mencari pekerjaan di organisasi sejauh dapat memberikan keberuntungan psikologis baginya.
Dengan demikian, pegawai yang berorientasi pada keselamatan dirinya akan tertarik pada perusahaan yang secara paternalistik kuat. Sedangkan pegawai yang ambisius akan mencari organisasi yang dianggapnya lebih memberikan kemungkinan untuk maju dan mendukung prestasi atau paling tidak mencerminkan keunggulan organisasi. Pegawai yang tergolong cukup mampu atau cukup beruntung, umumnya tertarik pada pekerjaan yang dapat memberikan pembayaran tambahan, bonus, insentif, dan komisi tinggi. Pegawai yang takut akan efek menurunnya pendapatan (revenue) yang tak dapat diproyeksikan sebelumnya, akan mencari gaji (salary) yang tinggi. Pegawai yang sanagat tertarik pada gejolak sosial dan keterlibatan dalam kemelut zaman, akan tertarik pada organisasi yang bersedia menjalankan eksperimen dan inovasi. Pegawai yang suka terlibat dalam berbagai persoalan biasa dengan pemecahan yang rutin, akan mencari pekerjaan yang relatif konstan dan stabil.

Pencari kerja yang bergantung pada majikannya karena ketidakmampuan menentukan alternatif atau karena tidak memilih alternatif, akan mendapatkan hal-hal yang tidak menguntungkan. Pengembangan kariernya mungkin mengalami kelambanan atau sama sekali tidak berkembang.
Pertimbangan yang matang dalam menentukan seleksi khusus kepada calon pegawai merupakan prioritas utama. Kondisi psikologis pegawai harus sejalan dengan kondisi organisasi.

2.  Tujuan dan Pentingnya Rekrutmen

Tujuan umum rekrutmen adalah untuk menyiapkan sejumlah calon pegawai yang berkualitas dan potensial bagi organisasi. Tujuan spesifik rekrutmen adalah sebagai berikut:
-          Untuk menetapkan kebutuhan rekrutmen organisasi masa sekarang dan yang akan datang hubungannya dengan perencanaan SDM dan job analysis.
-          Untuk meningkatkan sejumlah calon pelamar kerja dengan biaya minimum.
-          Untuk membantu meningkatkan angka keberhasilan dari proses seleksi dengan menurunkan sejumlah pelamar kerja yang bermutu rendah (underqualified) atau bermutu terlalu tinggi (overqualified) dengan jelas.
-          Untuk membantu menurunkan kemungkinan pelamar kerja yang setelah direkrut dan diseleksi, akan hengkang dari organisasi setelah beberapa saat kemudian.
-          Untuk memenuhi tanggung jawab organisasi bagi program tindakan persetujuan dan hukum lain serta kewajiban sosial yang berurusan dengan komposisi pegawai.
-          Untuk mengawali identifikasi dan menyiapkan pelamar kerja potensial yang akan menjadi calon pegawai yang sesuai.
-          Untuk meningkatkan keefektifan organisasi dan individu dalam jangka pendek dan panjang.
-          Untuk mengevaluasi keefektifan teknik dan pencarian rekrutmen yang beragam dari semua jenis pelamar kerja.


3.        Sumber dan Metode Perekrutan
Perekrutan pegawai dapat ditentukan dari berbagai sumber. Prioritas utama dititik beratkan pada orientasi manajemen pegawai berdasarkan pertimbangan dan kebijakan yang diambil. Keseimbangan penentuan sumber mungkin merupakan hal yang perlu mendapat pertimbangan manajemen SDM. Namun, ini tidak menjamin bahwa kelangsungan organisasi bergantung pada keseimbangan penentuan sumber pegawai. Yang jelas, masa depan organisasi salah satunya bergantung pada kelihaian manajemen SDM dalam menentukan dan memilih pegawai yang cakap, sesuai dengan motif orientasi organisasi. Secara garis besar penetuan sumber pegawai dapat dilakukan dengan dua sumber, yakni perekrutan dari internal organisasi dan perekrutan dari eksternal organisasi.
a.        Sumber Internal Organisasi
Sumber internal meliputi pegawai sekarang, rekan-rekan pegawai, pegawai sebelumnya, dan pelamar sebelumnya. Promosi, penurunan pangkat dan pemindahan juga dapat menyediakan pelamar bagi departemen-departemen atau divisi-divisi dalam organisasi. Pegawai saat ini merupakan sumber pelamar kerja dalam dua hal: mereka dapat mengacu kepada rekan-rekan terhadap organisasi, dan mereka juga dapat menjadi pelamar oleh mereka sendiri dengan transfer promosi potensial.
Promosi. Hal yang berkaitan dengan promosi dari dalam telah meninggalkan beberapa argumen. Salah satunya bahwa pegawai internal kualifikasinya lebih baik. ”bahkan pekerjaan yang tidak kelihatan unik perlu mengenali orang-orang, prosedur, kebijakan dan karakteristik khusus dari organisasi yang mereka laksanakan. Yang lainnya bahwa pegawai yang merasa lebih aman dan untuk mengidentifikasi minat jangka panjang dengan organisasi yang menyediakan mereka pilihan pertama dari peluang kerja. Ketersediaan promosi dalam suatu organisasi, juga dapat memotivasi pegawai untuk bekerja, dan promosi internal dapat lebih hemat bagi organisasi baik waktu maupun uang.
Transfer. Cara kritis yang lain untuk merekrut secara internal dengan memindahkan pegawai saat ini tanpa promosi. Transfer seringkali penting dalam penyediaan pegawai dengan lebih luas berbasis pandangan organisasi. Oleh karena itu, pemberian transfer dapat merupakan cara memperoleh pelamar kerja dari luar organisasi sesama seperti dari dalam.


Metode Internal
Lowongan kerja dapat dicari melalui pengumuman pada papan pengumuman, dari mulut ke mulut, surat personalia organisasi, daftar promosi berdasarkan kinerja, rating potensial yang diperoleh dari aktivitas-aktivitas penilaian, daftar senioritas, dan daftar yang dihasilkan oleh inventarisasi skill dalam departemen SDM organisasi. Metode yang paling sering digunakan meliputi penempatan pekerjaan dan kontrak informal.
Penempatan kerja. Sebuah metode yang secara jelas menampilkan pembukaan kerja saat ini, memperluas undangan terbuka bagi semua pegawai dalam suatu organisasi. Hal ini melayani tujuan-tujuan berikut ini:
-          Memberikan peluang bagi pertumbuhan dan pengembangan pegawai
-          Memberikan peluang yang sama bagi kemahiran semua pegawai
-          Menciptakan keterbukaan yang lebih luas dalam organisasi dengan membuat kesempatan yang diketahui oleh semua pegawai.
-          Meningkatkan kesadaran staf dari perolehan gaji, gambaran kerja, promosi umum dan prosedur transfer, dan apa yang merupakan kinerja yang efektif.
-          Mengkomunikasikan tujuan dan sasaran organisasi dan memberikan setiap individu kesempatan untuk menemukan kesesuaian personal dalam struktur kerja organisasi.
-          Program Rekomendasi Pegawai. Program rekomendasi pegawai (ERPs) merupakan iklan dari mulut ke mulut di mana pegawai diberi wewenang untuk mencalonkan pelamar yang trampil bagi organisasi. Metode ini merupakan cara rekrutmen biaya rendah per pengangkatan, meskipun dalam beberapa hal kandidat yang berasal dari organisasi luar. Metode ini bermanfaat bagi pencarian pelamar dalam pasokan jangka pendek dan kandidat manajerial.
b.        Sumber Eksternal Organisasi
Rekrutmen secara internal tidak selalu menghasilkan pelamar kerja yang kualifikasinya cukup, terutama bagi organisasi yang tumbuh pesat atau yang memiliki permintaan luas bagi profesional yang berbakat tinggi, trampil, dan pekerjaan manajerial. Rekrutmen dari luar memiliki sejumlah besar keuntungan, termasuk membawa orang dengan gagasan-gagasan baru.

Walk-ins (pelamar yang datang ke organisasi). Penggunaan walk-ins dalam rekrutmen terutama lazim bagi para pelamar kerja juru tulis dan pabrik/jasa. Dalam metode walk-ins, para individu menjadi para pelamar dengan datang memasuki kantor kerja organisasi. Metode ini, seperti ERPs, relatif bersifat informal dan tidak mahal dan hampir sama efektifnya dengan rekomendasi pegawai dalam mempertahankan calon pegawai yang satu kali pengangkatan. Tidak seperti rekomendasi, calon pegawai non rekomendasi mengetahui sedikit tentang ketersediaan kerja spesifik dan bisa datang tanpa rekomendasi implisit dari pegawai saat ini. Hal ini bisa merugikan dibandingkan dengan rekomendasi, karena pegawai saat ini enggan untuk mengacu atau merekomendasi calon pegawai yang tidak merasa puas.
Agen Kerja. Agen-agen kerja merupakan sumber yang baik pegawai sementara – dan sumber pegawai tetap yang paling unggul. Agen-agen kerja bisa negeri ataupun swasta. Agen-agen kerja swasta cenderung melayani dua kelompok calon pegawai: profesional atau manajerial dan pekerja kasar (unskilled), agen kerja memainkan peran yang penting dalam peerkrutan calon enaga kerja pegawai profesional dan manajerial. Meskipun berhasil, biaya organisasi jauh lebih besar dari pada keuntungan yang diperoleh.
Agen-agen Bantuan Sementara. Pada saat yang sama bahwa agen perekrutan swasta memberikan calon pegawai lowongan yang ”waktu penuh”. Agen Bantuan sementara mewakili berbagai organisasi. Para pekerja sementara juga memiliki kesempatan untuk bekerja dalam organisasi yang beragam, oleh karena itu mereka dapat memuaskan pilihan terhadap fleksibilitas jadwal dan beragam tempat kerja. Selanjutnya para pekerja sementara bisa menerima kompensasi langsung lebih tinggi dibandingkan dengan staf permanen, meskipun mereka juga umumnya tidak mendapatkan keuntungan tidak langsung.
Asosiasi dan Perkumpulan Organisasi. Asosiasi organisasi dan profesional juga menjadi sumber penting bagi rekrutmen. Berita di surat kabar dan pertemuan tahunan sering menyediakan pengumuman tentang lowongan pekerjaan.. pertemuan tahunan juga dapat menawarkan para pengusaha dan para pelamar kerja yang potensial untuk bertemu. Masyarakat dan sekolah telah menerapkan ide ini dan saat ini telah mempertemukan banyak para pengusaha dan pencari kerja pada bursa kerja. Dengan terbatasnya waktu wawancara, bursa seperti ini merupakan langkah awal dalam proses rekrutmen. Namun demikian, mereka menyediakan alat efektif baik bagi pengusaha dan para pelamar kerja yang potensial untuk bertemu. Masyarakat dan sekolah telah menerapkan ide ini dan saat ini telah mempertemukan banyak para pengusaha dan pencari kerja pada bursa kerja. Dengan terbatasnya waktu wawancara, bursa seperti itu merupakan langkah awal dalam proses rekrutmen. Namun demikian, mereka menyediakan alat efektif baik bagi pengusaha maupun individu.
Sekolah. Sekolah dapat dikategorikan ke dalam tiga tipe; sekolah lanjutan, sekolah kejuruan dan teknik, akademi dan perguruan tinggi. Semuanya merupakan sumber rekrutmen penting bagi organisasi, meskipun kepentingannya bervariasi tergantung pada jenis calon pegawai yang dicari. Contohnya, jika sebuah organisasi akan merekrut calon pegawai manjerial, teknik, ataupun profesional, maka akademi dan perguruan tinggi merupakan sumber yang paling penting. Namun menjadi kurang penting ketika sebuah organisasi sedang mencari pegawai pabrik/pelayanan dan juru tulis. Rekrutmen pada akademi dan perguruan tinggi sering merupakan proses yang mahal, bahkan jika rekrutmen berlangsung secara bertahao bagi penawaran kerja dan penerimaannya.
Pekerja asing (aliens). Kekurangan nyata dari beberapa calon pegawai yang ada, termasuk tenaga profesional seperti insinyur ahli kimia, perawat, dan ahli geologi. Akibatnya para pengusaha mencari untuk mengangkat pekerja asing – seringkali dari negara yang jauh atau melalui kantor penempatan akademi.
Metode Eksternal
Banyak organisasi mencari calon pegawai dari semua jenis dengan memesan iklan ekstensif di radio dn televisi, surat kabar daerah dan surat kabar nasional.
Radio dan Televisi. Hanya sedikit persentasi yang menggunakan radio dan televisi untuk mencari pegawai. Organisasi merasa enggan untuk menggunakan media ini karena mereka khawatir iklannya terlalu mahal, akan membuat organisasi kelihatan nekad atau merusak citra konservatif organisasi. Namun, organisasi yang nekad untuk mencapai jenis lowongan kerja tertentu, seperti pekerja yang terampil akan meningkatkan pengeluaran rekrutmennya bagi iklan di radio dan televisi dengan hasil yang menguntungkan.
Surat Kabar dan Jurnal Organisasi. Surat kabar secara tradisional telah menjadi metode yang paling umum dalam rekrutmen eksternal. Mereka mencapai sejumlah besar calon pegawai potensial yang ongkosnya relatif rendah setiap pemuatan. Surat kabar juga digunakan untuk merekrut semua jenis pekerjaan, dari yang paling tidak terampil sampai yang paling tinggi keterampilannya dan jabatan top manajer.
Layanan komputer. Metode eksternal yang lebih baru dan kurang umum adalah layanan rekrutmen komputer. Cara kerja layanan ini sebagai penempatan daftar pembukaan kerja maupun mencari calon pegawai.

Akuisisi dan Merger. Para pegawai juga dapat diperoleh melalui akuisisi dan merger. Hasil yang signifikan dari proses merger atau akuisisi merupakan sejumlah besar pegawai terlatih, beberapa diantaranya tidak terkecuali dalam organisasi baru. Akibatnya, organisasi baru secara potensial memiliki sejumlah besar calon pegawai (meskipun mereka pegawai baru) yang sudah berkualitas. Sebagai hasil merger atau akuisisi pekerja baru bisa diciptakan sebagai tambahan pekerjaan yang lama. Untuk pekerjaan baru ini, pegawai yang terlatih menjadi calon pegawai yang potensial dan berkualitas. Untuk pekerjaan lama (mereka yang tidak diganti), para pekerja tersebut menjadi terlatih dari orang-orang yang paling berkualitas yang dapat diidentifikasi dan diseleksi.

Rekrutmen Guru Madrasah


MAKALAH


TENTANG

REKRUITMEN TENAGA KEPENDIDIKAN MADRASAH


Disusun Oleh:
Moch. Azkiya’
Hamid Nagib
Husen Baharun
M. Sulaiman
Mat Husin
Npm:
Fak/Prodi: Magister manajemen pendidikan islam


DOSEN:
Dr. ROMLI



INSTITUT DARULLUGHAH WADDA’WAH
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
  
TAHUN 2015/2016
  



KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah yang berjudul  “ REKRUITMEN TENAGA KEPENDIDIKAN MADRASAH ” dapat selesai seperti waktu yang telah penulis rencanakan.

Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan spiritual, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.   Abuya Al-Habib Zein bin Hasan Baharun.
2.      Bapak dosen.
3.      Orang tua yang telah memberikan bantuan kepada penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
4.      Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar makalah ini dapat penulis selesaikan.

Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas budi baik yang tulus dan ikhlas kepada semua pihak yang penulis sebutkan di atas.

Tak ada gading yang tak retak, untuk itu penulispun menyadari bahwa makalah yang telah penulis susun dan kami kemas masih memiliki banyak kelemahan serta kekurangan-kekurangan baik dari segi teknis maupun non-teknis. Untuk itu penulis membuka pintu yang selebar-lebarnya kepada semua pihak agar dapat memberikan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan penulisan-penulisan mendatang. Dan apabila di dalam makalah ini terdapat hal-hal yang dianggap tidak berkenan di hati pembaca mohon dimaafkan.


Bangil, 26 Maret 2016


Penulis: Moch. Azkiya’, Hamid Nagib, Husen Baharun, M. Sulaiman, Mat husin









DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................     I
KATA PENGANTAR........................................................................................................    II
DAFTAR ISI.......................................................................................................................   III


BAB I  PENDAHULUAN..................................................................................................     4

A.    Latar Belakang...................................................................................................................     4
B.     Rumusan Masalah.............................................................................................................     4
C.     Tujuan.................................................................................................................................    4
D.   Manfaat…………………………………………………………………………………….   4

BAB II  PEMBAHASAN …………………………….………..........................................    5

A.    Pengertian Rekruitmen………………..…........................................................................    5
B.     Tenaga Kependidikan…………………………................................................................    6
C.    Tenaga Kependidikan Yang diperlukan di Madrasah…...............................................    7
D.     Tugas Dari Jabatan..……………………………..............................................................   7


BAB III PENUTUP...................................................................................................   8

A.     Kesimpulan.............................................................................................................   8
B.    Saran……………………………………………………………………………………………….    8
   
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................   9













BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
           
Pendidikan adalah segala upaya untuk mengembangkan daya-daya cipta, rasa, karsa manusia, baik anak-anak maupun orang dewasa, yang dilakukan dengan cara-cara yang edukatif dan sesuai dengan kaidah-kaidah norma kemasyarakatan dan keagamaan.
           
Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. (UU SPN No. 2 Tahun 1989).

            Pendidikan sebagai salah satu bagian dari aktivitas manusia menghendaki pencapaian tujuan dilaksanakan secara efektif dan efisien. Kedudukan para personel pendidikan, masing-masing memiliki peran sesuai dengan kedudukan dan fungsinya. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan peran dari para tenaga kependidikan, seperti guru (pengajar), pembimbing, supervisor, kepala madrasah, tenaga administrasi, tenaga teknisi, serta instansi/lembaga pendidikan yang lain. Dalam hal ini yang menjadi inti dari tenaga kependidikan di madrasah adalah kepala madrasah dan guru. (Hartati Sukirman, 2000: 12).

            Untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan di madrasah agar tercapai tujuan pendidikan, maka dalam pengadaan atau rekruitmen tenaga kependidikan, haruslah terarah, matang, serta diharapkan nantinya tenaga kependidikan di madrasah dapat mengetahui dan paham akan apa saja tugas yang harus ia lakukan, serta syarat-syarat yang harus dipenuhi.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahannya, sebagai berikut:
1. Jabatan tenaga kependidikan apa saja yang dibutuhkan di madrasah ?
2. Pekerjaan apa saja yang dilakukan dalam masing-masing jabatan ?
3. Syarat apa saja yang diperlukan untuk menjadi tenaga kependidikan di madrasah ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui jabatan apa saja yang dibutuhkan dalam madrasah.
2. Mengetahui pekerjaan apa saja yang dilakukan oleh masing-masing jabatan.
3. Mengetahui syarat-syarat menjadi tenaga kependidikan di madrasah.

D. Manfaat Penulisan

Memberi wawasan bagi penulis tentang prosedure rekruitmen tenaga kependidikan di madrasah.




BAB II

PEMBAHASAN

A. Rekruitmen

1. Pengertian

Dalam kegiatan operasional kepegawaian yang pertama dilakukan adalah pengadaan/penarikan/rekruitmen. Rekruitmen adalah suatu proses usaha mencari, menemukan, dan menarik, serta seleksi untuk mendapatkan sejumlah calon pegawai yang berpotensi dan  kapabel untuk menduduki/bekerja pada suatu jabatan tertentu dalam suatu organisasi.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Rekruitmen

Faktor Intern Organisasi

Kebijakan promosi
Contoh: Suatu atasan menetapkan bahwa bawahannya akan dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Hal seperti itu sudah diatur dan dilakukan pada saat rutin, misalnya ada kenaikan jabatan baru setiap 3 tahun sekali. Maka dalam waktu/saat tersebut terdapat pegawai yang naik jabatannya, dengan demikian, jabatan lainnya juga akan ikut naik, dan jabatan yang kosong pastinya diisikan kepada calon karyawan baru.

Kebijakan tentang kompensasi
Contoh: Suatu atasan memberikan suatu kompensasi kepada bawahannya kepada karyawannya untuk suatu pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut. Misalnya, seorang karyawan diberikan kompensasi atas kerja pengarsipannya.

Kebijakan tentang status pegawai
Contoh: Dalam merekrut tenaga kerja, maka dilihat terlebih dahulu status dari pegawai lama dan baru. Misal, pegawai lama dalam suatu lembaga dilihat dulu masa pensiunnya dan umur, serta status kerja dari pegawai tersebut, baru diadakan suatu perekrutan ulang apabila status pegawai lama tersebut sudah tidak terlalu dibutuhkan atau kurang efektif dalam bekerja, misal apabila pegawai tersebut sebentar lagi akan pensiun karena umurnya sudah memasuki masa pensiun.

Rencana sumber daya manusia
Contoh: Dalam perekrutan tenaga kerja dilihat berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Dari situ, bisa dibandingkan dan dilihat sumber daya manusia yang tersedia untuk lembaga tersebut. Sumber daya manusia disini adalah dari pendaftaran calon pegawai yang masuk.

Faktor Ekstern Organisasi

Faktor-faktor lapangan kerja dan angkatan kerja yang tersedia di masyarakat
Contoh: Dalam perekrutan tenaga kerja, dilihat bagaimana kondisi lingkungan luar dari lembaga tersebut, apakah tersedia lapangan pekerjaan beserta sumber dayanya atau tidak.

Situasi dan kondisi tenaga kerja yang tersedia
Contoh: Saat perekrutan tersebut dilihat dahulu kondisi dari tenaga kerja, apakah mendukung untuk dilakukan atau tidak.

3. Prinsip

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan rekruitmen tenaga pendidikan adalah:
Formasi, memang sangat dibutuhkan tambahan tenaga edukatif untuk dapat menyelesaikan tugas.
Mengacu pada analisa jabatan yang telah disusun, agar sesuai dengan kualifikasi maupun ketentuan/syarat yang ditentukan
Obyektif, artinya dalam penarikan tenaga kependidikan tidak menganut unsur KKN. Jadi, apa adanya, yang lulus, tetap lulus, yang tidak ya tidak. Tidak memperdulikan siapa dia dan latar belakangnya.
The right man on the place, yaitu hasil penarikan akan ditempatkan dan ditugaskan, maka harus ada kesesuaian tugas dengan kemampuan yang dimiliki oleh pegawai baru.
                                                                 
4. Proses Rekruitmen Tenaga Kependidikan

Tujuan utama dalam proses rekrutmen adalah mendapatkan tenaga kependidikan (guru) yang tepat bagi suatu jabatan tertentu sehingga orang tersebut mampu bekerja secara optimal dan dapat bertahan di madrasah untuk waktu yang lama. Pelaksanaan rekrutmen merupakan tugas yang sangat penting, krusial dan membutuhkan tanggung jawab yang besar. Hal ini karena kualitas sumber daya manusia yang akan digunakan madrasah sangat bergantung pada prosedur rekrutmen dan seleksi yang dilaksanakan.

Proses rekrutmen guru bisa dilakukan melalui empat kegiatan yaitu sebagai berikut:
a. Persiapan rekrutmen guru
b. Penyebaran pengumuman penerimaan guru baru  
c. Penerimaan lamaran guru baru.
d. Seleksi pelamar


B. Tenaga Kependidikan

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan bahwa jenis tenaga pendidikan disebutkan terdiri atas tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti dan pengembang di bidang belajar.  

Tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar, dan pelatih. Pengelola satuan pendidikan terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua, rektor dan pimpinan satuan pendidikan luar sekolah (pasal 3, 42).

Secara umum tenaga kependidikan adalah orang-orang yang bekerja dalam dunia pendidikan yang memiliki syarat-syarat tertentu. Orang-orang inilah yang akan menjalankan dan menjadi motor bagi dunia pendidikan.






C. Tenaga Kependidikan yang Diperlukan di madrasah.

1. Kepala madrasah
Kepala madrasah adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu madrasah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama. Jadi bisa dikatakan pula bahwa seorang kepala madrasah adalah seorang manajer dalam pendidikan unit madrasah.

2. Guru
Guru adalah seseorang yang sengaja mengabdikan dirinya untuk pendidikan dengan membantu orang lain mencapai kedewasaan serta mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi. Seorang gurulah yang mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, serta mengevaluasi peserta didiknya.


D. Tugas Dari Jabatan

1. Kepala madrasah

Kepala sekolah dalam jabatannya itu berfungsi sebagai Edukator, Manajer, Administrator, Supervisor (dibuatkan akronim fungsinya : EMAS).
Kepala madrasah dalam jabatannya memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan; contoh, penerimaan siswa baru.
b. Membina kesiswaan;contoh, mengatur kegiatan bimbingan dan penyuluhan(BP).
c. Melaksanakan bimbingan dan penilaian bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya; contoh, mengusulkan formasi pengangkatan, kenaikan tingkat, dan mutasi guru.
d. Menyelenggarakan administrasi sekolah;
e. Merencanakan pengembangan, pendayagunaan, dan pemeliharaan sarana prasarana;
f. Melaksanakan hubungan sekolah dengan lingkungan, orang tua dan / masyarakat.

2. Guru

Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 20, maka tugas guru adalah:
Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.







BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Rekruitmen adalah suatu proses untuk mencari dan menemukan orang yang tepat untuk jabatan tertentu dalam suatu lembaga atau organisasi. Rekruitmen dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya adalah melalui seleksi supaya dapat ditemukan orang yang cocok dan kompeten untuk jabatan yang tersedia.

Rekruitmen tenaga kependidikan juga dipengaruhi oleh berbagai faktor baik secara intern maupun ekstern. Prinsip – prinsip yang harus diperhatikan ketika akan mengadakan rekruitmen adalah, harus ada jabatan yang kosong dan benar-benar membutuhkan tenaga pendidik. Dalam merekrut tenaga kependidikan,harus memperhatikan analisis jabatan supaya dapat merekrut orang yang tepat dan sesuai dengan jabatan tersebut. Dalam perekrutan tersebut juga di hindarkan dari unsur KKN, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.

Tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar, dan pelatih. Pengelola satuan pendidikan terdiri atas kepala madrasah, direktur, ketua, rektor dan pimpinan satuan pendidikan luar madrasah. Secara umum tenaga kependidikan adalah orang-orang yang bekerja dalam dunia pendidikan yang memiliki syarat-syarat tertentu.

informasi tertulis sebagai rangkaian kegiatan atau proses menghimpun dan mengolah informasi yang menguraikan mengenai tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi.


B.Saran

Supaya tidak terjadi penggelembungan struktur, dan tenaga pendidikan dapat bekerja secara maksimal maka rekruitmen sebaiknya di adakan setelah ada guru atau kepala madrasah yang telah pensiun. Atau rekruitmen dilaksanakan ketika lembaga benar-benar membutuhkan tenaga.

Rekruitmen dilaksanakan secara transparan untuk menghindari praktek KKN, dengan cara memberikan pengumuman melalui brosur maupun selebaran.




DAFTAR PUSTAKA



Dwi Siswoyo. 2007. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Perss.
H. Malayu S.P. Hasibuan. 2008. Menejemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Hartati Sukirman. 2000. Menejemen Tenaga Pendidikan. Yogyakarta
Rychen, Dominique Simon. 2002. Key Competencies. New York: Mc Graw Hill.
Sondang P. Siagian. 2008. Menejemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Dasar

bilqulub.blogspot.com